Hai, para pejuang UMKM! Capek nggak sih berantem harga sama kompetitor terus? Kayak dagang es teh di tengah panas, semua jualan es teh juga. Padahal, yang kamu pengen itu ngelarisin produk/jasa kamu dengan nyaman, tanpa harus gebuk-gebukan harga atau iklan. Nah, itu namanya nyari “Strategi Laut Biru” atau Blue Ocean Strategy!
Apaan sih Laut Biru itu? Singkatnya: Pasar Baru yang Belum Ada Saingannya!
Bayangin:
Laut Merah: Pasar yang udah padat banget, penuh kompetitor, perang harga, tipis banget marginnya. Semua berebut pelanggan yang itu-itu aja.
Laut Biru: Pasar yang kamu ciptain sendiri! Kamu nggak perlu berantem sama kompetitor karena… kompetitornya nggak ada! Kamu jadi “raja” di wilayah baru ini. Keren kan?
Terus, Gimana Caranya UMKM Kecil Kayak Kita Bisa Ngebuat Laut Biru? Gak Usah Ribet!
Nggak perlu jadi perusahaan raksasa dulu. Berikut strategi praktisnya, cocok buat kantong UMKM:
Stop Ngejar-ngejar Kompetitor, Mulai Amatin Pelanggan!
Aksi: Jangan cuma liat apa yang dilakukan kompetitor. Lebih dalemin lagi: Apa sih yang bikin pelanggan kamu (atau calon pelanggan) sebel, kesel, atau belum puas? Ngobrol langsung, survey singkat pakai Google Form (gratis!), pantau komentar di medsos.
Contoh UMKM: Warung Makan “Raos Eco”. Kompetitor pada fokus ke delivery cepat. Tapi, setelah ngobrol sama pelanggan, banyak yang kesel karena menu sehat buat anak kecil minim. Raos Eco lalu fokus ke “Paket Menu Sehat Anak-Anak dengan Sayuran Disamarkan” – pasar yang belum banyak disentuh kompetitor di area mereka.
Gali Nilai Baru, Kurangi yang Nggak Penting!
Aksi: Pakai alat sederhana “Four Actions Framework” (dari buku Blue Ocean Strategy):
Raise (Tingkatkan): Apa yang bisa kamu tambahin jauh lebih baik dari kompetitor? (Contoh: Personalisasi produk, layanan konsultasi gratis).
Reduce (Kurangi): Apa yang bisa kamu kurangin karena selama ini kebanyakan & nggak terlalu dihargai pelanggan? (Contoh: Kemasan mewah berlebihan, pilihan varian yang terlalu banyak bikin bingung).
Eliminate (Hapus): Apa yang biasa dilakukan industri tapi sebenarnya nggak dibutuhin atau malah bikin pelanggan jengkel? (Contoh: Biaya admin tersembunyi, proses beli yang ribet).
Create (Ciptakan): Nilai baru apa yang belum pernah ditawarkan kompetitor? Ini kunci Laut Biru! (Contoh: Sistem langganan untuk produk UMKM, workshop DIY setelah pembelian).
Contoh UMKM: Pengrajin Tas “AnyamKita”. Kompetitor fokus ke desain tradisional. AnyamKita:
Raise: Kualitas jahitan dan finishing premium.
Reduce: Jumlah koleksi per rilis (fokus ke beberapa desain terbaik).
Eliminate: Harga tawar-menawar (pakai harga pasti).
Create: Layanan custom nama inisial gratis + sertifikat autentikasi untuk setiap tas. Nilai baru yang unik!
Siapa Sih Pelanggan Baru Potensialmu?
Aksi: Jangan terpaku pada segmen pasar yang sama kayak kompetitor. Pikirkan:
“Non-Pelanggan” Industri Kamu: Orang yang selama ini nggak pernah beli produk/jasa sejenis karena alasan tertentu. Apa yang bisa menarik mereka?
Pengguna Produk Pengganti: Orang yang pakai solusi lain untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Kenapa mereka nggak pakai produkmu? Apa yang kurang?
Contoh UMKM: Jasa Bimbingan Belajar “Pintar Lokal”. Kompetitor fokus ke siswa sekolah. Pintar Lokal melihat para orang tua yang ingin ikut belajar materi anak untuk bisa mendampingi tapi malu ikut kelas anak. Mereka ciptakan “Kelas Pendampingan Orang Tua” khusus di jam tertentu.
Bikin Penawaran yang “Nendang” & Susah Ditiru!
Aksi: Setelah tahu nilai baru dan siapa pelanggan barunya, racik semua jadi satu paket penawaran yang jelas bedanya dan bikin orang bilang “Wah!”. Fokus pada manfaat unik yang kamu ciptakan.
Contoh UMKM: Kopi Tenang (Kedai Kopi). Daripada fokus ke biji kopi single origin seperti kebanyakan kedai, mereka menciptakan “Zona Bebas Gadget” dengan desain nyaman untuk baca buku dan menu minuman “penenang” berbasis rempah lokal (bukan hanya kopi). Mereka menarik segmen yang ingin escape dari keramaian digital.
Uji Coba, Pelajari, & Adaptasi!
Aksi: Laut Biru bukan teori sempurna. Mulai dengan skala kecil dan biaya rendah. Tawarkan ke beberapa calon pelanggan, minta feedback jujur, dan siap berubah. Gunakan medsos atau marketplace untuk uji coba ide baru.
Contoh UMKM: Penjual Kue “RasaBunda”. Sebelum full produksi kue rendah gula untuk diabetisi, dia bikin sampel kecil dan tawarkan ke grup komunitas kesehatan di Facebook. Feedback langsung dipakai untuk menyempurnakan resep dan kemasan.
Sumber Referensi Utama buat Kamu Gali Lebih Dalam:
Buku Wajib: “Blue Ocean Strategy” oleh W. Chan Kim & Renée Mauborgne.
Link: https://www.blueoceanstrategy.com/book/ (Situs resmi, banyak artikel ringkasan juga)
Kenapa Penting: Ini kitab sucinya! Penjelasan lengkap framework dan contoh kasus global.
Penerapan Praktis untuk Bisnis Kecil (Artikel):
Judul: “Blue Ocean Strategy for Small Businesses” oleh Markey (diterjemahkan/diadaptasi konsepnya)
Link: https://www.markey.com.au/blue-ocean-strategy-small-business/ (Bahasa Inggris, tapi konsepnya universal)
Kenapa Berguna: Memberikan sudut pandang bagaimana prinsip Laut Biru bisa diskalakan ke bisnis yang lebih kecil dan lincah kayak UMKM.
Artikel Bahasa Indonesia tentang Blue Ocean:
Sumber: OCBC NISP – Artikel UMKM
Link: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/04/11/strategi-blue-ocean-untuk-tingkatkan-penjualan-umkm
Kenapa Relevan: Menjelaskan konsep dengan bahasa Indonesia dan sedikit sentuhan konteks untuk UMKM.
Menciptakan Laut Biru bukan berarti harus punya teknologi canggih atau modal gede. Intinya adalah melihat dengan mata yang berbeda: melihat kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi dan berani menawarkan solusi unik yang membuat kamu nggak perlu berkompetisi langsung. Mulai dari langkah kecil, dengarkan pelanggan, dan berani beda!
Yuk, UMKM! Stop berenang di laut merah yang keruh. Saatnya berlayar tenang di laut birumu yang luas dan menjanjikan! 😉
P.S. Tools simpel buat mulai analisis: Bikin tabel 4 kolom (Raise, Reduce, Eliminate, Create) dan isi berdasarkan pengamatan kamu terhadap industri dan pelanggan. Hasilnya bisa mengejutkan!