Di era persaingan bisnis yang ketat, perusahaan terus mencari strategi untuk mempertahankan pelanggan sekaligus menarik yang baru. Dua program yang sering menjadi andalan adalah Program Referral dan Loyalty Program. Meski keduanya bertujuan meningkatkan engagement pelanggan, cara kerjanya berbeda. Lantas, mana yang lebih efektif? Mari kita bahas!
Memahami Program Referral
Program Referral adalah sistem di mana pelanggan yang ada diberi insentif untuk merekomendasikan produk atau jasa ke orang lain. Contohnya, diskon 20% untuk setiap teman yang berhasil melakukan pembelian.
Keunggulan Program Referral:
Efektif Menarik Pelanggan Baru: Rekomendasi dari orang terdekat cenderung lebih dipercaya.
Biaya Terkontrol: Perusahaan hanya memberi reward saat ada konversi (misal: pembelian berhasil).
Meningkatkan Brand Awareness: Pelanggan yang aktif mereferensikan produk menjadi “duta merek” tanpa biaya iklan tambahan.
Kelemahan:
Bergantung pada inisiatif pelanggan untuk mereferensikan produk.
Reward yang kurang menarik bisa mengurangi partisipasi.
Memahami Loyalty Program
Loyalty Program dirancang untuk mempertahankan pelanggan dengan memberi reward atas pembelian berulang. Contohnya, sistem poin yang bisa ditukar dengan produk atau diskon.
Keunggulan Loyalty Program:
Meningkatkan Retensi Pelanggan: Pelanggan merasa dihargai sehingga cenderung kembali.
Mendorong Pembelian Berulang: Sistem poin atau tier (level keanggotaan) memicu pelanggan untuk lebih sering transaksi.
Data Pelanggan yang Kaya: Program ini membantu perusahaan memahami kebiasaan belanja pelanggan.
Kelemahan:
Biaya operasional bisa tinggi jika reward diberikan terlalu sering.
Kurang efektif untuk menarik pelanggan baru.
Perbandingan Efektivitas
Tujuan Bisnis:
Referral Program cocok untuk bisnis yang ingin ekspansi cepat dengan audiens baru.
Loyalty Program ideal untuk mempertahankan pelanggan setia dan meningkatkan LTV (Lifetime Value).
Biaya:
Referral cenderung lebih hemat karena reward hanya diberikan saat ada hasil.
Loyalty memerlukan investasi berkelanjutan, tetapi ROI-nya tinggi jika pelanggan tetap loyal.
Tingkat Engagement:
Referral membutuhkan aksi aktif pelanggan (mereferensikan produk).
Loyalty bisa berjalan pasif, seperti mengumpulkan poin dari transaksi rutin.
Target Pasar:
Referral efektif di industri berbasis kepercayaan (contoh: jasa finansial, kesehatan).
Loyalty lebih cocok untuk industri dengan frekuensi pembelian tinggi (contoh: F&B, e-commerce).
Jangka Panjang:
Loyalty Program membangun hubungan emosional yang kuat.
Referral bisa memberikan lonjakan pertumbuhan, tetapi perlu dipadukan dengan strategi lain untuk sustainabilitas.
Pilih Sesuai Kebutuhan Bisnis
Tidak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik. Jika tujuan utama Anda adalah akuisisi pelanggan baru, Program Referral bisa jadi pilihan utama. Namun, jika fokus Anda adalah mempertahankan pelanggan dan meningkatkan frekuensi belanja, Loyalty Program lebih tepat.
Bagi banyak bisnis, kombinasi keduanya justru menghasilkan dampak maksimal: Referral untuk menarik pelanggan baru, dan Loyalty untuk mengubah mereka menjadi pelanggan setia.
Apapun strategi yang Anda pilih, eksekusi yang tepat adalah kuncinya. DOKARS hadir sebagai platform Loyalty Program secara otomatis. Dengan fitur seperti:
Kustomisasi reward sesuai kebutuhan bisnis.
Pelacakan real-time partisipasi pelanggan.
Analitik lengkap untuk ukur efektivitas program.
Jangan ragu mencoba Loyalty Program untuk hasil terbaik. Yuk, tingkatkan pertumbuhan bisnis Anda dengan DOKARS!